Menurut data stroke tahun 1990 diperkirakan jumlah
penderita stroke di Indonesia mencapai 500.000 orang dan sekitar 125.000
diantaranya meninggal atau cacat seumur hidup. Sementara itu jumlah
penderita stroke yang tidak dibawa ke rumah sakit cukup banyak juga
disebabkan karena keterbatasan biaya, jarak yang jauh menempuh rumah
sakit dan lain sebagainya. Sehingga sulit untuk mengetahui data
penderita penyakit stroke yang sesungguhnya.
Data
stroke yang dikeluarkan oleh Yayasan Stroke Indonesia menyatakan bahwa
penderita stroke di Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2004 penelitian di sejumlah rumah sakit menemukan
pasien rawat inap karena stroke jumlahnya sekitar 23.000 orang.
Sedangkan yang rawat jalan atau pasien stroke yang tidak dibawa ke
dokter atau rumah sakit jumlah pastinya tidak diketahui.
Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 mendata kasus stroke di wilayah
perkotaan di 33 provinsi dan 440 kabupaten mengumpulkan sebanyak 258.366
sampel rumah tangga perkotaan dan 987.205 sampel anggota rumah tangga
untuk pengukuran berbagai variabel kesehatan masyarakat, hasilnya adalah penyakit stroke merupakan pembunuh utama di kalangan penduduk perkotaan.
Konferensi Stroke
Internasional yang diadakan di Wina, Austria, tahun 2008 juga
mengungkapkan bahwa di kawasan Asia terus meningkatnya jumlah kasus
stroke. Untuk pencegahannya perlu diantisipasi dengan cara
menyebarluaskan pengetahuan tentang bahaya stroke misalnya melalui media massa, internet, seminar dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar