LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GERONTIK

 Latar Belakang

Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama lain . Proses menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment), keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran (Bondan, 2009 dikutip dari http://inna-ppni.or.id/index.php  .
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status fungsional lansia, diagnosa, perencanaan dan implementasi perawatan dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi; dan mengevaluasi kekefektivan perawatan tersebut (Potter & Perry, 2005).
Keperawatan gerontik secara holistik menggabungkan aspek pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai macam disiplin ilmu dalam mempertahankan kondisi kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi lansia ke arah perkembangan kesehatan yang lebih optimum, dengan pendekatan pada pemulihan kesehatan, memaksimalkan kualitas hidup lansia baik dalam kondisi sehat, sakit maupun kelemahan serta memberikan rasa aman, nyaman, terutama dalam menghadapi kematian (Bondan, 2009 dikutip dari http://inna-ppni.or.id/index.php  .
Hal yang pertama perawat lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian. Menurut Potter & Perry, (2005), pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien. Proses keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data dari sumber primer (kliaen) dan sumber skunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisis data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan.
Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang berkaitan, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Pengumpulan data harus berhubungan dengan masalah kesehatan terutama dengan masalah kesehatan utama yang dimiliki pasien, sehingga data yang didapatkan relevan dengan asuhan keperawatan yang akan dijalankan pada pasien tersebut. Penggunaan format pengkajian standarisasi dianjurkan, karena dapat memberikan tanggung gugat minimal dari profesi keperawatan. Penggunaan format pun memastikan pengkajian pada tingkat yang komprehensif (Potter & Perry, 2005).
Pengkajian yang akan dilakukan oleh mahasiswa K3S bidang keperawatan gerontik berpedoman kepada format yang telah diberikan. Susunan format pengkajian adalah sebagai berikut : riwayat klien/data biografis, riwayat keluarga, riwayat pekerjaan, riwayat lingkungan hidup, riwayat rekreasi, sumber/sistem pendukung yang digunakan, status kesehatan saat ini, status kesehatan masa lalu, riwayat penggunaan obat-obatan, riwayat keluarga & penyakit keluarga, pola kebiasaan sehari-hari, pengkajian fisik, pengkajian keseimbangan, pengkajian fungsional dan pengkajian status mental.
Oleh karena lansia telah mengalami penurunan pada berbagai sistem tubuh yang bersifat fisiologis, termasuk fungsi kognitis, dan juga mungkin interaksi sosial, pengkajian yang kompleks ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu dua hari (lebih dari 2 kali pertemuan). Hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari kebosanan dan kesalahpahaman lansia jika lansia berfikir dijadikan objek pembelajaran oleh mahasiswa.

II.            Rencana Keperawatan
Tujuan Umum :         untuk memperoleh informasi tentang masalah kesehatan yang dialami oleh klien guna pembuatan rencana asuhan keperawatan pada klien khususnya mengenai hipertensi
Tujuan khusus     :     mendapatkan data-data klien mengenai :
a.       Riwayat klien/data biografis
b.      Riwayat keluarga
c.       Riwayat pekerjaan
d.      Riwayat lingkungan hidup
e.       Riwayat rekreasi
f.       Sumber/sistem pendukung yang digunakan
g.      Status kesehatan saat ini
h.      Status kesehatan masa lalu
i.        Riwayat penggunaan obat-obatan
j.        Riwayat keluarga & penyakit keluarga
k.      Pola kebiasaan sehari-hari
l.        Pengkajian fisik
m.    Pengkajian keseimbangan
n.      Pengkajian fungsional
o.      Pengkajian
p.      status mental
III.         Rencana Tindakan
  1. Topik     : pengkajian keperawatan
  2. Metode  : wawancara
  3. Media    : format pengkajian
  4. Waktu   : 09.00 – 10.00 WIB
                     
IV. Strategi Pelaksanaan
No
Alokasi Waktu
Kegiatan
1.
10.00 – 10.05
Fase orientasi
·         Mengucapkan salam
·         Membuat kontrak waktu
·         Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2.
10.05 – 10.30
Fase kerja
·         Menjelaskan maksud pengkajian dengan nenek FH.
·         Melaksanakan pengkajian sesuai format.
3.
10.30 – 10.45
Fase terminasi
·         Membuat kesimpulan hasil pertemuan
·         Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
·         Mengucapkan salam


V.    Kriteria Evaluasi
     a. Evaluasi struktur
  • Tersedia format pengkajian.
  • Adanya Kontrak waktu antara perawat dan lansia

b. Evaluasi proses
  • Nenek FH mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh selama 45 menit
  • Nenek FH aktif mengikuti/memberikan tanggapan dan pertanyaan  tentang penurunan fungsi kognitif pada lansia dan reumatoid atritis

c.       Evaluasi hasil
  • Nenek FH dapat menceritakan riwayat penyakitnya.
  • Didapatkan data pengkajiuan sesuai dengan format yang tersedia



DAFTAR PUSTAKA

Bondan, P. (2009). Ranah Penelitaian Keperawatan Gerontik. Di kutip dari http://inna-ppni.or.id/indeks.php.

Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik. EGC ; Jakarta



Sumber : http://fikar-ulfianperawat.blogspot.com/2010/12/laporan-pendahuluan-keperawatan.html

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More